Puisi - Raungan Jiwa

Perkenalkan aku si buta aksara,
Sulit bagiku untuk sekedar mengeja aksara cinta, apalagi mengerti terjemahannya.
Nestapaku karena kelalaian dewa cinta.
Terima kasih kupersembahkan atas anugerah cinta yang sumbang.
Menolehku ke belakang berharap dapat merengkuh masa depan.
Hancur yang lalu hilang yang akan datang.
Ingin aku obrak – obrik isi nirwana.
Kenapa aku dilahirkan hanya untuk menjadi seorang manusia?!
Aku mau jadi dewa!
Manusia hanya bahan yang dibuat untuk merasakan luka.
Janji bahagia dengan syarat terluka
Kesombongan dewa cinta yang hanya memandang manusia layaknya sebuah boneka.









Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerpen - Mortal

Never Coming Back

Puisi - Setapak Hidup