Le Vent [Part 3]
“Keep ourlife
simple and start without expectation. No problem to be like a shit sometimes,
your life will get easier if you just let your life flow ”
Akhir – akhir ini banyak hal – hal yang tiba – tiba terlintas
dipikiranku, bukan berarti selama ini aku tak banyak memikirkan sesuatu. Pertanyaan
yang tiba – tiba melintas salah satunya adalah dasar mengapa kita melakukan
sesuatu. Ah... andaikan ada Ligar disini, aku bisa berdiskusi topik ini dengannya
sampai hari berganti. Sedang apa ya dia di sana? Jelas dia sedang bersenang –
senanglah, itulah tujuan orang berlibur ke luar negeri, bodohnya diriku.
Kalau boleh dibilang, tak ada alasan yang benar – benar spesifik
yang menjelaskan kenapa aku melakukan segala kegiatanku. Kalau boleh dijadikan
sebagai alasan, maka yang menjadi alasanku adalah karena aku ingin dan aku mau. Tapi realistis aja, alasan itu tak akan
membawamu lolos dalam tahap wawancara pekerjaan. Jujur saja, paling tidak kita
harus menyiapkan alasan retoris yang terlihat realistis meskipun kalau boleh
dikatakan alasan kita yang sejujur jujurnya adalah uang dan paling tidak jangan
sampai jadi pengangguran.
Tanpa aku harus memikirkan alasan – alasan yang tidak
terlalu penting dalam melakukan sesuatu, itu membuatku lebih mudah bersyukur. Tanpa
alasan yang terlalu muluk dan tanpa berekspektasi membuatku merasa lebih nikmat
menjalani segala pekerjaanku. Jika alasanku tadi tak bisa disebut sebagai alasan,
bukan berarti pekerjaan ditanganku kukerjakan tanpa kesungguhan. Banyak orang
hanya menjadikan alasan sebagai formalitas untuk mendapatkan sesuatu yang
diinginkan atau sebagai pembenaran atas suatu tindakan.
Kring...
kring... kring... Layar handphoneku menyala dan tertulis nama
Ligar dilayar, tanpa membiarkan handphoneku
berbunyi lebih lama segera kuraih handphoneku
dan segera suara di seberang sana menyambar.
“halo
ka, lagi mikir apa?”
“mikirin
aku mau oleh – oleh apa dari korea”
“aelaah,
gak penting amat, lagian kamu gak dapet oleh – oleh juga. Jadi gak usah capek –
capek mikir”
“......”
“haloo,
haloo kaa. Canda doang ka canda”
“haha,
pergi liburan limited budget aja sok
sokan mau ngasih oleh – oleh”
“beneran
ya gak mau?”
“mau
dooong!!!”
Percakapan berlanjut dengan topik kegiatan Ligar selama di Korea,
dan betapa serunya liburannya dan tentunya kegiatanku di Indonesia selama dia gak disini. Aku berharap aku ada di sana juga, melihat
pemandangan yang sama menikmati serunya liburan bersama.
“Eh
kenapa Korea? Gak negara lain aja”
“Pengen aja, pas ada kesempatan juga”
“Gak
ada alasan lain gitu, karena destinasinya kek atau karena abis nonton drama
Korea gitu”
“haha,
gak adalah. Pokoknya asal pengen, terus ada kesempatan. Kita udah gede ka, gak
usahlah terlalu mikirin alasan – alasan. Alasan itu kayak pisau bermata dua,
bisa jadi baik karena bisa buat semangat tapi juga bisa jadi bumerang karena
bisa jadi kita gak mendapat timbal balik yang sesuai dengan alasan kita
melakukan sesuatu”
“aku
kasih contoh kecilnya saja ini yaa, misal alasanku ke Korea buat ketemu artis Korea, dengan
alasan itu mungkin aku bisa jadi sangat bersemangat dan mulai berekspektasi. Tapi
pas sampai Korea ternyata aku gak bisa ketemu satupun dari mereka, semuanya
jauh dari ekspektasi terus hal itu membuatku sedih dan tak bersemangat, kan gak
bagus jadinya.” Ligar melanjutkan
“Gak
ada salahnya jadi kayak tai kok, let it
flow aja gitu. Terus melawan arus bakal membuat kita jadi cepet capek dan
malah jadi gak enjoy melakukan sesuatu. Kerjain aja apa yang ada di depanmu”
Sambung Ligar lagi
“Salmon
gak ada capek – capeknya tuh berenang melawan arus”
“Memang
kamu sudah pernah jadi Salmon? Salmon itu ya berenangnya barengan, kalau
sendirian mana bisa dia berenang melawan arus. Segala sesuatu yang dipikul
bersama – sama pasti terasa jadi lebih ringan”
“Mulailah
segala sesuatu tanpa ekspektasi, aku yakin semuanya bakal jadi lebih ringan. Udahlah jangan terlalu banyak mikir, kasian itu otak bau gosongnya kecium sampe Korea haha”
“kayak
otak situ sering diajak mikir aja, pfftt”
“Eh
jangan salah ya, orang aku gak punya otak. Hahah.. Eh udah dulu ya, aku mau
lanjut jalan – jalan ini, bye bye”
Tuuut... bunyi dimatikan dari seberang. Just do what yo wanna do. Jikapun kita
benar – benar membutuhkan sebuah alasan, seiring berjalannya waktu alasan akan
datang berdampingan dengan proses kita melakukan sesuatu. Make our life keep simple, Tapi tak bisa dipungkiri setiap orang
memiliki pemikiran yang berbeda untuk hidupnya. Aku hanya salah satu orang yang
beruntung yang menemukan seseorang dengan pemikiran yang sama. Tak perlu takut
menghadapi perbedaan, jika kita memiliki pemikiran sendiri terhadap apa yang
kita lakukan, orang lainpun juga sama, tak perlu memaksakan pendapat kita pada orang lain.
Tak ada perlu takut karena mungkin beberapa orang menganggap pandangan kita salah, karena sejauh ini belum ada ukuran dimana sesuatu dianggap benar ataupun salah. Tapi bagiku, terlalu sayang jika menghabiskan
hidup hanya untuk memenuhi alasan – alasan dan ekspektasi diri sendiri apa lagi
orang lain. Kalau anak – anak gaul bilangya you only live once so once again, just do what you wanna do .
Komentar
Posting Komentar