When My Life is not Life


Say enough to life, that is our bridge to enjoy our life, and show how thankful we are with our life

Betapa naik turunnya hidup, sesaat kita merasa sedang berada diatas sesaat kemudian ternyata kita sudah jatuh ke jurang paling dasar. Sesaat yang lalu kita baru saja bersenang – senang, tak lama kemudian hidup terasa jadi membosankan. Aku baru sadari beberapa saat yang lalu, hidup itu bicara tentang rutinitas. Kita mengulang rutinitas kita setiap harinya untuk selamanya, jujur  dari hati yang paling dalam dan dari respon syaraf – syaraf otakku yang bekerja, mendengar kata selamanya itu membuatku sedikit ngeri. S E L A M A N Y A. Itu artinya bukan hanya 10, 20, 40 tahun kedepan, itu artinya sampai limit lama yang kita punya, jadi “selamanya” itu seberapa lama? Ya selamanya itu selamanya.titik.

Aku dan seluruh orang dimuka bumi tentunya tak ingin menjalani hidup yang bahkan tak membuat kita hidup. Hidup yang tak membuat kita hidup? Iya, hidup yang hanya seperti seonggok tulang daging yang berjalan, hidup yang hanya untuk diperbudak oleh kesibukan dunia, lebih spesifik uang atau materi. Beruntunglah orang yang dapat hidup sesuai dengan passionnya, yang dapat panen uang oleh apa yang benar – benar di senanginya, yang dapat dengan senang mengulang rutinitas yang sama untuk selamanya. Dari sini kita dapat gambaran, selain bicara rutinitas, satu lagi yang sangat berhubungan dengan hidup adalah passion.

H I D U P = R U T I N I T A S = P A S S I O N = H I D U P

Rumus diatas memang bukan sebuah patokan, tapi gambaran umum apa itu hidup yang hidup. Jadi bagaimana dengan orang sepertiku, yang mempunyai passion tapi belum terasah, atau orang yang belum mengetahui passion dalam diri kita masing – masing, atau orang yang terjebak dalam rutinitas yang tak sesuai passion. Hidup itu layaknya aliran air, terus mengalir apapun rintangan yang ada, tak peduli timbunan rintangan itupun ikut terbawa. Jadi untuk kita yang terjebak dalam rutinitas yang tak sesuai passion, nikmati! Atau jadikan rutinitas kita sebagai passion kita, karena hidup yang kamu keluhkan sekarang bisa jadi hidup yang sangat – sangat diidam – idamkan oleh orang diluar sana. Realistis saja, membuang yang kita dapatkan untuk mengejar yang kita inginkan itu, benar – benar butuh pengorbanan yang besar. Beranikan diri untuk berkata cukup pada hidup, dengan kata cukup, kita bisa belajar, belajar menikmati hidup. Bagi yang belum memulai passionnya, let’s freaking start! Ayo mulai sebelum terjebak, membangun hidup sesuai angan butuh kerja keras, kerja yang sangat keras. Mumpung masih ada kesempatan, sebelum hidup menjebak kalian. Hidup itu seperti aliran air, pasti hidup akan membawa kita ke suatu tujuan, tinggal kita sendiri yang pilih jalan. Namanya juga jalan, tak melulu mulus, kadang bergelombang, kadang ada batu, kadang ada lubang, itulah sandungan.

Hidupku tak akan terasa nikmat jika aku tak mencoba untuk menikmatinya. Nikmati hidup dari segala sisi, dari sudut terkecil kehidupan. keberhasilan adalah kenikmatan hidup. Tapi bukan itu, bukan untuk menikmati keberhasilan aku akan merasa hidup tapi belajar menikmati kegagalanlah yang akan menuntun pada kehidupan yang nikmat.

H I D U P = M E N I K M A T I H I D U P = H I D U P

Menikmati hidup bukan berarti pasrah, tapi menikmati hidup yang kita punya sekarang merupakan salah satu wujud syukur atas diberikannya kehidupan pada kita sekarang. Siapa yang akan membuat hidupku bahagia, kalau bukan aku sendiri yang membuatnya.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerpen - Mortal

Never Coming Back

Puisi - Setapak Hidup